Saturday, June 2, 2012

Ilmu Yang Benar Adalah Suatu Manfaat Bukan Mudharat

Kesan daripada seseorang menuntut ilmu sepatut menatijahkan keadaan diri yang tenang, yakin, berakhlak mulia, dan merendah diri. Jika sebaliknya yang berlaku, ia adalah petanda keburukan dan sangat menyimpang jauh dari ganjaran (kelebihan) orang yang diberi hikmah.

“... Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya adalah para ilmuan.” [Faathir: 28]

“...Sesungguhnya dunia diberikan untuk empat orang: (1) seorang hamba yang Allah berikan ilmu dan harta, kemudian dia bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, dengannya ia menyambung silaturahim, dan mengetahui hak Allah di dalamnya. Orang tersebut kedudukannya paling baik (di sisi Allah). (2) Seorang hamba yang Allah berikan ilmu namun tidak diberikan harta, dengan niatnya yang jujur ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Ia dengan niatnya itu, maka pahala keduanya sama. (3) Seorang hamba yang Allah berikan harta namun tidak diberikan ilmu. Lalu ia tidak dapat mengatur hartanya, tidak bertaqwa kepada Allah dalam hartanya, tidak menyambung silaturahim dengannya, dan tidak mengetahui hak Allah di dalamnya. Kedudukan orang tersebut adalah yang paling buruk (di sisi Allah). Dan (4) seorang hamba yang tidak Allah berikan harta tidak juga ilmu, ia berkata, ‘Seandainya aku memiliki harta, aku pasti mengerjakan seperti apa yang dikerjakan si fulan.’ Ia berniat seperti itu dan keduanya sama dalam mendapatkan dosa.”

Hadits sahih: Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (IV/230-231) dan Al-Tirmidzi (no.2325).
Maka, para penuntut ilmu sepatutnya membetulkan niat agar ia adalah kerana Allah dan tidak mengharapkan selain-Nya. Apabila segalanya itu telah selari dengan jalan syara', ganjaran dan kelebihan ilmu akan menyusul tanpa dipinta-pinta.

No comments: